SIMALUNGUN - Kalangan publik mengecam keras aksi brutal ala koboi yang dilakukan puluhan oknum pengamanan perusahaan perkebunan tanaman kelapa sawit PT Lonsum Bah Lias yakni, melakukan penyerangan terhadap warga.
Informasi menurut warga setempat, sejumlah oknum petugas pengamanan PT Lonsum Bah Lias melempar batu ke arah pemukiman warga dan akibatnya, saat ini diketahui ada 3 orang warga menjadi korban yang terkena lemparan batu.
Baca juga:
Ini Keberhasilan Polri Ungkap Kasus Narkoba
|
Selain itu, sedikitnya ada 5 kali terdengar suara letusan senjata api saat sejumlah oknum pengamanan PT Lonsum Bahias menyerang warga di Huta I, Nagori Sugarang Bayu, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalunagun, Rabu dini hari (29/11/2023) sekira pukul 00.45 WIB lalu.
Ketua LSM Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun menegaskan, tindakan luar biasa dilakukan puluhan orang petugas pengamanan PT Lonsum Bah Lias itu harus segera diselidiki dan ditindak secara hukum.
"Warga mengalami trauma psikis terutama anak-anak akibat tindakan brutal menembakkan senjata dan melempari warga, " sebut WH Butarbutar melalui sambungan percakapan selular. Sabtu (02/12/2023) sekira pukul 14.00 WIB.
Menurutnya, telah diatur pada Pasal 1 Nomor 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UU PT ; red) yakni, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL ; red) atau lazimnya Corporate Social Responsibility (CSR ; red).
"PT Lonsum Bah Lias ini telah menyalahi aturan dan peraturan. Pihak perusahaan alih alih melaksanakan program CSR , ini malah menyerang warga sekitar, " tegas Ketua LSM PAB Kabupaten Simalungun.
Sebelumnya diberitakan, motif insiden itu belum diketahui dan akibatnya, menyisakan trauma psikis bagi kaum wanita dan anak-anak di Huta I, Nagori Sugarang Bayu, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun,
Kemudian, suasana semakin kacau pada malam itu, lanjut nara sumber menerangkan, warga keluar dari rumah dan mendengar keributan. Sementara, pihak pengamanan kebun menghujani warga memakai batu yang sebelumnya telah dipersiapkan.
Tak sampai di situ, Wardi (41) mengungkapkan, pada malam itu, dirinya mengendarai satu unit kendaraan roda 4 jenis Taft berwarna hitam bersama istrinya. Ia dihadang sejumlah oknum sekuriti dan Ia mengaku gugup serta kehilangan kendali mobilnya.
"Sewaktu melintas di lokasi, mereka menghadang mobil dan saya ketakutan bercampur gugup, akhirnya mobil berhenti setelah menabrak pohon, " ungkap Wardi saat ditemui di kediamannya.
Sementara, akibat lemparan batu dilakukan sejumlah oknum sekuriti perkebunan itu, warga yang mengalami luka pada kepala bagian kanan, Toto (49) dan Joko (28) diketahui mengalami luka pada bagian pipi sebelah kanan disebutkan menjalani perawatan medis.
Terpisah, Manajer PT Lonsum Bah Lias Estate Bharaja Tindaon terkesan enggan dikonfirmasi jurnalis indonesiasatu.co.id media online dan bungkam terkait pihaknya melakukan penyerangan terhadap warga di Huta I, Nagori Sugarang Bayu Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun melalui pesan percakapan selularnya, hingga berita ini dilansir ke publik.